Pages

Pengikut

chi-huy

About

bhudel chile

About


visitor counter

Blogger news

Blogroll

Blogger templates

Minggu, 21 Oktober 2012

pakaian yang pantas untuk memasuki mesjid

Celana Jeans Boleh Masuk Mesjid


Ya, seminggu terakhir ini saya masih resah dengan pertanyaan seorang santri. ” Bagaimana mungkin Tuhan Akan menilai Sholat kita, jika pakaian yang digunakan kurang pantas dan sopan dipakai untuk menghadap Tuhan… contohnya celana Jeans!” Waktu  itu ada salah seorang jemaah yang menggunakan celana jeans serta ikut berjamaah di mesjid.
Pertanyaan sederhana dalam diri saya adalah, apakah celana jeans pantas dipersalahkan? Atau si Orang yang memakai celana jeans? Atau si Santri yang masih menganggap jika pakaian itu ada di dua polarisasi, dua kutub bersebrangan antara Islam dan Kafir ? Duduk persoalannya memang harus jelas dan perlu dijelaskan agar pandangan dan penilaian kita terhadap aksesoris duniawi tidak bersifat subyektif dan dikendalikan oleh emosi.
saya sering memberi pengertian kepada teman-teman, masyarakat, baik di forum-forum resmi kemasyarakatan, juga lewat tulisan, bahwa ukuran dan takaran baik buruk itu tidak berlaku ketika dihubungkan dengan keyakinan sempit milik kita. Takaran baik dan buruk adalah penilaian universal, manusiawi, dan sesuai dengan nilai serta ajaran Tuhan. Aksesoris duniawi, sepereti celana jeans memang harus ditakar dengan ukuran universal. Jika celana jeans masuk ke dalam mesjid dipermasalahkan, dipertanyakan kehadirannya, bahkan disandingkan dengan sah atau tidaknya ibadah kita, maka pikiran itu begitu sempit. Apa bedanya dengan kita menggunakan baju kemeja atau gamis ketika menunaikan ibadah sholat. Semua memiliki pandangan sama, aksesoris dunia seperti pakaian baik itu jeans, celana, kaos, atau oblong asalkan diwarnai nilai-nilai religi , dalam hal ini menutup aurat, tentu saja sah masuk dan digunakan di mesjid.
Sekarang, ketika kita membaca tulisan ini, kita menggunakan komputer, keyboard, monitor, henpon. Terus untuk pindah dari satu tempat ke tempat lain, kita gunakan mobil, sepeda motor. Tentu semua merasa yakin itu adalah hal benar dan sesuai dengan takaran manusia ketika kita menggunakan media-media tersebut tadi demi kenyamanan dan keleluasaan kita. Pernahkah selama ini kita mempermasalahkan jika kita untuk menghubungi teman dan berkomunikasi menggunakan HP? Saya pikir yang perlu dibenahi adalah tingkat kemanfaaan dan fungsi alat-alat yang kita gunakan saja yang perlu kita benahi.
Musik? Musik keluar dan dihasilkan dari nada-nada. Irama yang lembut dan menghentak sebetulnya mewakili alur dan perjalanan hidup ini. Musik bagian dari seni, sementara seni sendiri merupakan bagian terbesar dari hidup ini. Lantas, permasalahan yang semestinya kita garis bawahi dari seniseperti musik tadi adalah mengenai kualitas dari musik tersebut. Orang di zaman ini sudah pada pandai, bisa memilih dan memilah, bisa memberi pandangan dan penialain terhadap kualitas musik yang disajikan. Ketika kita tidak masuk ke dalam musisi dan orang-orang musik maka cobalah untuk mengerti dan mencintai musik tersebut bukan malah mengecap dan menghujat jika musik adalah perangkap setan untuk memantulkan keyakinan orang beriman.
Untuk sementara saya masih mendukung orang itu. Pemuda yang mau ke mesjid dan ikut berjamaan sambil menggunakan atau mekai jeans, daripada mendukung seseorang memakai sorban lalu masuk ke dalam kancah perpolitikan modern hanya untuk meraup dan keuntungan pribadi.

0 komentar:

Posting Komentar